Nama : Lintang Tejaratri
Kelas : 2PA01
NPM : 16514098
ALIRAN PSIKOANALISIS ( SIGMUND FREUD )
Psikoanalisis
adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya,
sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Bila beberapa pengikut
Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh jalan
sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan memilih
suatu nama baru untuk menunjukan ajaran mereka. Contoh yang terkenal adalah
Carl Gustav Jung dan Alfred Adler, yang menciptakan nama "psikologi
analitis" (bahasa Inggris: analitycal
psychology) dan "psikologi individual" (bahasa Inggris: individual psychology) bagi ajaran
masing-masing.
Psikoanalisis
memiliki tiga penerapan :
1)
suatu
metode penelitian dari pikiran.
2)
suatu ilmu
pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.
3)
suatu
metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
Dalam
cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang
mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan
manusia. Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut
"psikoanalitis" berbeda-beda sebagaimana berbagai teori yang juga
beragam. Psikoanalisis Freudian, baik teori maupun terapi berdasarkan ide-ide
Freud telah menjadi basis bagi terapi-terapi moderen dan menjadi salah satu
aliran terbesar dalam psikologi. Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis juga
merujuk pada metoda penelitian terhadap perkembangan anak.
Terapi
psikoanalisa biasa digunakan atau diterapkan untuk orang-orang dengan masalah
yang berkaitan dengan konsep utama dari psikoanalisa seperti adanya alam bawah
sadar pada manusia yang mampu mendorong 3 prinsip dasar dari psikoanalisa
sendiri (Id, Ego, Super Ego), hal kejiwaan yang merupakan bagian kesadaran
(consciousness) dan ketidaksadaran (unconsiousness), serta mengedepankan
pengaruh pengalaman-pengalaman dimasa lalu.
Contoh
beberapa masalah yang dihadapi antara lain: masalah dalam menjalin hubungan
dengan orang lain, masalah yang berhubungan dengan akademik, depresi,
kecemasan, trauma, dan masalah dimasa lalu yang mengganggu fungsi seseorang
melakukan aktifitasnya sehari-hari.
Kaitan teori psikoanalisis dengan
kesehatan mental :
Sesuai
dengan penerapannya, psikoanalisis merupakan ilmu pengetahuan sistematis
mengenai perilaku manusia. Seseorang yang bermental sehat dapat menggunakan
kemampuan atau potensi dirinya secara maksimal dalam menghadapi tantangan
hidup, serta membentuk hubungan positif dengan orang lain. Oleh karena itu,
kesehatan mental akan berpengaruh pada perilaku yang dilakukan oleh manusia
terhadap orang – orang disekitarnya.
Penerapan
yang kedua yaitu suatu metode penelitian dari pikiran, dimana kesehatan mental
berkaitan dengan kemampuan berpikir seseorang, karena kesehatan mental
seseorang akan terganggu jika kemampuan berpikirnya mengalami gangguan.
Penerapan
yang ketiga yaitu suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikologis atau
emosional. Hal tersebut menunjukkan adanya keterkaitan antara aliran
psikoanalisis ini dengan kesehatan mental, karena orang yang kesehatan
mentalnya terganggu akan mengalami gangguan suasana hati, kemampuan berpikir,
serta kendali emosi yang pada akhirnya bisa mengarah pada perilaku buruk.
Gangguan
kesehatan mental diantara lain adalah stress, gangguan kecemasan, depresi dan
sebagainya. Gangguan – gangguan ini dapat diatasi menggunakan beberapa teknik
terapi psikoanalisis seperti contoh asosiasi bebas. Asosiasi bebas merupakan suatu
metode terapi yang dirancang untuk memberikan kebebasan secara total kepada
pasien dalam mengungkapkan segala apa yang terlintas dibenaknya. Dengan teknik
ini, penderita akan disuruh berbaring diatas sofa sementara terapis duduk
dibelakangnya. Jadi penderita tidakakan teralihkan perhatiannya pada saat –
saat asosiasinya mengalir dengan bebas.
Selain
itu, dalam psikoanalisis Freud menjelaskan tentang Id, Ego dan Superego. Hal
ini sangat berkaitan dengan kesehatan mental seseorang karena apabila seseorang
mengalami ketidakseimbangan antara id atau ego ( superego tidak berfungsi
dengan baik ), maka individu tersebut akan dikatakan tidak sehat secara mental
karena ketika id berperan lebih dominan,
individu akan kehilangan kendali seperti contoh : memakai narkoba, membunuh
untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dan sebagainya, karena ia hanya akan
memenuhi rasa pleasure atau kesenangan dalam dirinya. Begitu juga apabila ego
lebih dominan.
ALIRAN HUMANISTIK ( ABRAHAM MASLOW )
Humanisme
lebih melihat pada sisi perkembangan kepribadian manusia. Pendekatan ini
melihat kejadian yaitu bagaimana manusia membangun dirinya untuk melakukan
hal-hal yang positif. Kemampuan bertindak positif ini yang disebut sebagai
potensi manusia dan para pendidik yang beraliran humanism biasanya memfokuskan
pengajarannya pada pembangunan kemampuan positif ini.
Kemampuan
positif disini erat kaitannya dengan pengembangan emosi positif yang terdapat
dalam domain afektif. Emosi adalah karakterisitik yang sangat kuat yang nampak
dari para pendidik beraliran humanisme. Humanistik tertuju pada masalah
bagaimana tiap individu dipengaruhi dan dan dibimbing oleh maksud-maksud
pribadi yang mereka hubungkan kepada pengalaman-pengalaman mereka sendiri.
Teori humanisme ini cocok untuk diterapkan pada materi-materi pembelajaran yang
bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis
terhadap fenomena sosial.
Tokoh pencetus aliran humanisme
adalah Arthur Combs, Abraham Maslow, Carl Rogers, Erich Fromm daan Viktor
Frankl. Ahli-ahli teori humanistik menunjukkan bahwa :
(1) tingkah laku
individu pada mulanya ditentukan oleh bagaimana mereka merasakan dirinya
sendiri da dunia sekitarnya
(2) individu bukanlah satu-satunya
hasil dari lingkungan mereka seperti yang dikatakan oleh ahli teori tingkah
laku, melainkan langsung dari dalam (internal), bebas memilih, dimotivasi oleh
keinginan untuk aktualisasi diri (self-actualization) atau memenuhi potensi
keunikan mereka sebagai manusia.
Kaitan teori humanistik dengan kesehatan mental :
Dalam teori humanistik, Abraham Maslow mengemukakan tentang hierarki kebutuhan. Abraham Maslow mengatakan bahwa di dalam diri individu ada dua hal:
Dalam teori humanistik, Abraham Maslow mengemukakan tentang hierarki kebutuhan. Abraham Maslow mengatakan bahwa di dalam diri individu ada dua hal:
1) Suatu usaha
yang positif untuk berkembang
2) Kekuatan
untuk melawan atau menolak perkembangan itu
Maslow mengemukakan bahwa individu
berperilaku dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat hirarki. Bila
seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, seperti kebutuhan psikologis,
barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang terletak di atasnya, ialah
kebutuhan mendapatkan rasa aman dan seterusnya. Maslow Berfokus pada individu
secara keseluruhan, bukan hanya satu aspek individu, dan menekankan kesehatan
daripada sekedar penyakit dan masalah.
Dari pernyataan diatas, dapat
dilihat bahwa Maslow lebih menekankan pada kesehatan daripada sekedar penyakit
atau masalah. Oleh karena itu, aliran humanistik ini memiliki kaitan dengan kesehatan
mental, contohnya teori hierarki kebutuhan Maslow yaitu kebutuhan fisiologis,
kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan untuk dihargai, dan kebutuhan untuk
aktualisasi diri.
Seseorang yang sehat mentalnya,
tentu telah terpenuhi kebutuhannya. Seperti pada teori kebutuhan Maslow yang
pertama yaitu kebutuhan fisiologis. Hal yang paling dasar dari seseorang dapat
dikatakan sehat adalah apabila kebutuhan fisiologisnya tercapai,
Kemudian kebutuhan akan rasa aman,
biasanya seseorang yang merasa insecure akan hidup dalam kecemasan dan ketakutan
sehingga dapat menimbulkan depresi dan semacamnya. Selanjutnya kebutuhan untuk
dihargai. Selanjutnya yaitu kebutuhan akan kasih sayang. Ketika kebutuhan akan
kasih sayang seseorang tidak terpenuhi, tentu akan menimbulkan depresi karena
manusia merupakan makhluk sosial. Biasanya, seseorang yang merasa tidak
dicintai, maka ia merasa tidak ada gunanya untuk hidup.
Seseorang yang kebutuhan fisiologis,
rasa aman dan kasih sayangnya sudah terpenuhi, tentu akan melakukan hal – hal yang
mengharuskan orang lain terlibat didalamnya sehingga ia butuh penghargaan.
Seperti contoh pekerjaan, ketika seseorang merasa sudah melakukan tugasnya
dengan baik dalam pekerjaan tentu ia merasa hasil kerja kerasnya tersebut patut
untuk dihargai. Apabila ia merasa hasil kerja kerasnya itu tidak dihargai, terutama
orang – orang yang menyayanginya juga tidak merespon hasil kerja kerasnya
tersebut, tentu ia akan merasa sedih dan mungkin sakit hati atas perlakuan
orang – orang sekitar terhadapnya.
Kebutuhan yang terakhir yaitu kebutuhan
untuk aktualisasi diri. Aktualisasi diri merupakan ketepatan seseorang di dalam
menempatkan dirinya sesuai dengan kemampuan yang ada di dalam dirinya. Oleh
karena itu, apabila seseorang belum mampu menemukan kemampuan dan potensi
dirinya, ia akan merasa bahwa keberadaan dirinya belum terpenuhi. Mungkin ia
akan merasa bahwa dirinya tidak berguna dan sebagainya, ketika itulah timbul
gangguan gangguan yang akan memepengaruhi kesehatan mental seseorang.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.org
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.org