Selasa, 27 September 2016

SDM, Organisasi & Kepemimpinan ( Teori, Kaitan, Contoh )

SUMBER DAYA MANUSIA


Sumber daya manusia adalah orang- orang yang merancang dan menghasilkan barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan summer daya finansial, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi. Tanpa orangorang yang memiliki keahlian atau kompeten maka mustahil bagi organisasi untuk mencapai tujuannya. Sumber daya manusia inilah yang membuat sumber daya lainnya berjalan. Banyak keunggulan yang dimilki organisasi atau perusahaan, tidak akan dapat memaksimalkan produktivitas dan laba usaha tanpa adanya komunitas karyawan yang berkeahlian, kompeten, dan berdedikasi tinggi terhadap organisasi atau perusahaan.
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai, buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja. Secara garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
Sumber daya manusia memiliki keinginan, harga diri, pikiran, hak asasi, ingin dihormati dan lain-lain. Oleh karena itu sumber daya manusia harus diperlakukan sama secara hatihati dan penuh kearifan. Sumber daya manusia adalah ujung tombak pelayanan, sangat diandalkan untuk memenuhi standar mutu yang diinginkan oleh wajib pajak dan wajib retribusi. Untuk mencapai standar mutu tersebut, maka harus diciptakan situasi yang mendukung pelayanan yang memuaskan wajib pajak dan wajib retribusi. Upaya-upaya manusia itu bukan sesuatu yang statis, tetapi terus berkembang dan berubah, seirama dengan dinamika kehidupan manusia, yang berlangsung dalam kebersamaan sebagai suatu masyarakat.
Oleh karena itu salah satu situasi yang mendukung adalah seluruh peraturan pengelolaan sumber daya manusia yang berdampak pada perlakuan yang sama kepada pegawai. Pada dasarnya kebutuhan umum yang dituntut oleh manusia terdiri dari dua macam, yaitu kebutuhan material dan kebutuhan spritual. Pembagian kebutuhan seperti ini terlalu umum untuk dijadikan pedoman dalam memotivasi bawahan.

KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan dipandang sangat penting karena dua hal: pertama, adanya kenyataan bahwa penggantian pemimpin seringkali mengubah kinerja suatu unit, instansi atau organisasi; kedua, hasil penelitian yang menunjukkan bahwa salah satu faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan organisasi adalah kepemimpinan, mencakup proses kepemimpinan pada setiap jenjang organisasi, kompetensi dan tindakan pemimpin yang bersangkutan (Yukl, 1989). Kenyataan dan/atau gagasan, serta hasil penelitian tersebut tak dapat dibantah kebenarannya. Semua pihak maklum adanya, sehingga muncul jargon “ganti pimpinan, ganti kebijakan”, bahkan sampai hal-hal teknis seperti ganti tata ruang kantor, ganti kursi, atau ganti warna dinding. Demikianlah, kepemimpinan itu merupakan fenomena yang kompleks sehingga selalu menarik untuk dikaji.
Dalam berbagai literatur, kepemimpinan dapat dikaji dari tiga sudut pandang, yakni: (1) pendekatan sifat, atau karakteristik bawaan lahir, atau traits approach; (2) pendekatan gaya atau tindakan dalam memimpin, atau style approach; dan (3) pendekatan kontingensi atau contingency approach. Pada perkembangan selanjutnya, fokus kajian lebih banyak pada cara-cara menjadi pemimpin yang efektif, termasuk dengan mengembangkan kesadaran tentang kapasitas spiritual untuk menjadi pemimpin profesional dan bermoral.
Pendekatan Sifat (the Traits Approach) : Pendekatan sifat berusaha memahami kepemimpinan berdasarkan keyakinan bahwa pemimpin yang baik memiliki “karakteristik bawaan” dari lahir, baik menyangkut ciri fisik maupun kepribadian. Stogdill (dalam Smyth, 1989; Watkins, 1992; dan Dunford, 1995) menyebutkan karakteristik fisik dan kepribadian pemimpin mencakup antara lain: usia, penampilan, kelancaran berbicara, kecerdasan, enerjik, dominan, percaya diri, ekstrovert, memiliki dorongan berprestasi, terkait dengan kepemimpinan yang efektif.
Pendekatan Gaya (the Style Approach) : Teori tentang gaya kepemimpinan berusaha mengkaji perilaku atau tindakan pemimpin dalam mempengaruhi dan/atau menggerakkan para pengikutnya guna mencapai suatu tujuan.
Pendekatan Kontingensi (the Contingency Approach) : Sebagaimana tidak ada obat mujarab (panasea) untuk segala penyakit; demikian pula tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang cocok untuk segala situasi.
Pada perkembangan selanjutnya munculah teori kepemimpinan transaksional (transactional leadership) dan transformasional (transformational leadership). Burns (Dunford, 1995) mengemukakan bahwa “kepemimpinan transaksional dicirikan dengan perancangan tujuan-tujuan tugas, Udik Budi Wibowo: Teori Kepemimpinan (BKD Kota Yogyakarta, 14 Juni 2011) | 12 penyediaan sumberdaya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, dan penghargaan terhadap kinerja”. Dalam hal ini Gibson, Ivancevich, dan Donnelly, 2000) menambahkan, bahwa dalam membantu bawahan mengindentifikasi apa yang harus dikerjakan, pemimpin selalu mempertimbangkan konsep diri dan kebutuhan para bawahan terhadap penghargaan.

ORGANISASI

Organisasi merupakan pengelompokan orang-orang ke dalam aktivitas kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan pengorganisasian adalah aktivitas orang-orang dalam mengelompokan, menyusun dan mengatur berbagai macam pekerjaan yang perlu diselenggarakan untuk mencapai tujuan pendidikan dalam (Henry Fayol, 1974). Organisasi merupakan penugasan orang-orang ke dalam fungsi pekerjaan yang harus dilakukan agar terjadi aktivitas kerjasama dalam mencapai tujuan. Sedangkan pengorganisasian merupakan penyusunan dan pengelompokan bermacam-macam pekerjaan berdasarkan jenis pekerjaan, urutan sifat dan fungsi pekerjaan, waktu dan kecepatan (Griffin: 1959).
 Dari pengertian teori dan organisasi maka dapat dipahami bahwa definisi teori organisasi berfungsi menjelaskan kegiatan dan dinamika kerjasama organisasi dan memberikan tuntunan dalam pengambilan keputusan berdasarkan prediksi akibat pengambilan keputusan tersebut. Menurut Lubis dan Husaini (1987) bahwa teori organisasi adalah sekumpulan ilmu pengetahuan yang membicaraan mekanisme kerjasama dua orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap individu. Hakekat kelompok dalam individu untuk mencapai tujuan beserta cara-cara yang ditempuh dengan menggunakan teori yang dapat menerangkan tingkah laku, terutama motivasi, individu dalam proses kerjasama.
Teori motivasi oleh Abraham Maslow mengemukakan adanya tingkatan kebutuhan manusia; kebutuhan fisiologikal (sandang, pangan, papan), kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Kebutuhan ini bersifat hierarkis artinya apabila kebutuhan pokok telah relative terpenuhi maka manusia akan mulai memikirkan kebutuhan lainnya yang lebih tinggi.
Teori dua faktor mengasumsikan bahwa ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam motivasi, yaitu; faktor pemuas dan faktor lingkungan. Factor pemuas meliputi prestasi, pengakuan akan hasil, pekerjaan yang menarik, tanggung jawab dan perasaan maju dan berkembang. Factor lingkungan meliputi kebijakan organisasi, supervise, kondisi kerja, hubungan 9 antar manusia, uang, status dan rasa aman. Faktor lingkungan merupakan syarat tercapainya perasaan puas walaupun tidak terjadi dengan sendirinya.
Teori X berasumsi bahwa pada dasarnya manusia lebih senang diawasi, tidak senang menerima tanggung jawab, malas dan selalu ingin aman saja, motivasi kerja yang utama adalah uang. Manusia mau bekerja karena ada insentif atau hukuman. Teori Y sebaliknya, menyatakan bahwa pada dasarnya manusia suka bekerja, kreatif dan bertanggung jawab. Teori ekspektasi mendasarkan pada dua asumsi (a) manusia meletakan nilai pada suatu yang diharapkan, karena itu mempunyai preferensi; (b) perlu dipertimbangkan keyakinan manusia bahwa yang dikerjakan akan memberikan sumbangan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
Teori prestasi menyatakan bahwa pada dasarnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga kebutuhan yaitu; kekuasan (need for power), afiliasi (need for affiliation) dan keberhasilan (need for achievement) N-Ach. Ciri orang yang mempunyai N-Ach yang tinggi adalah kesediaan untuk memikul tanggung jawab, berani mengambil resiko, kesediaan mencari informasi untuk mengukur kemajuannya, kepuasan akan apa yang dikerjakan.
Teori organisasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari struktur dan desain organisasi. Teori organisasi menunjuk aspek-aspek deskriptif maupun perspektif dari disiplin ilmu tersebut. Teori organisasi menjelaskan bagaimana organisasi sebenarnya distruktur dan menawarkan tentang bagaimana organisasi bisa dikonstruksi guna meningkatkan keefektifan organisasi (Stephen P. Robbins, 1994).

KAITAN ANTARA SDM, KEPEMIMPINAN & ORGANISASI
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi manusiawi sebagai penggerak organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. Oleh karena itu, seorang pemimpin ataupun orang – orang yang berada dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai sumber daya manusia. Dalam kenyataannya para pemimpin dapat mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kwalitas kehidupan kerja dan terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan paranan kritis dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk mencapai tujuan mereka. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan kualitas–kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan, kemampuan untuk menseleksi pemimpin-pemimpin efektif akan meningkat. Dan bila organisasi dapat mengidentifikasikan perilaku dan teknik-teknik kepemimpinan efektif, akan dicapai pengembangan efektifitas personalis dalam organisasi.

CONTOH DI INDONESIA

1.       SUMBER DAYA MANUSIA

Dorong Kualitas SDM, Perusahaan Alih Daya Ini Gandeng 3 Sekolah
Liputan6.com, Jakarta - PT ISS Indonesia menjalin kerja sama dengan tiga sekolah bisnis di Indonesia dalam sebuah program yang diberi nama ISS Management and Leadership Development Program. ISS mengharapkan dengan kerja sama ini bisa meningkatkan kualitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat manajer. Kerja sama dengan ketiga sekolah bisnis tersebut ditandai dengan acara penandatanganan MOU antara ISS Indonesia dengan Prasetya Mulya Business School, SBM Institut Teknologi Bandung, dan BINUS Business School.
“Program ini diperuntukkan untuk tingkat manajer dengan tujuan mereka mampu memimpin dengan penuh integritas, cepat bertindak dan mampu ambil keputusan sendiri,” tegas Presiden Direktur ISS Indonesia, Elisa Lumbantoruan. Elisa melanjutkan, SDM menjadi kunci dalam keberhasilan perusahaan untuk memberikan layanan yang berkualitas yang pada akhirnya memberikan kepuasan pada pelanggan atau klien. “Setiap karyawan ISS diharapkan bertansformasi menjadi Great Performer, yang dapat memberikan pelayanan terbaik melampaui ekpektasi klien,” tukas Elisa.
Sementara, Executive Dean and Provost BINUS Business School Firdaus Alamsjah mengatakan, pemimpin tidak cukup hanya memiliki kapasitas intelektual. Pemimpin juga harus punya sifat yang bagus dan berani mengambil risiko. “Ada tiga hal. Panutan bagi bawahan dan perusahaan, pendorong ke arah kemajuan tanpa putus asa, dan kreatif dalam mencari solusi yang harus menjadi karakteristik kolektif pemimpin pada sebuah proses transformasi,” ucapnya.
Menurut Elisa, ISS Management and Leadership Development Programmenyasar sekitar 1.000 karyawan ISS di level manajer. Untuk tahun ini, kurang lebih 150 karyawan level manajer akan mengikuti program selama kurang lebih enam bulan.“Selama periode program, para partisipan akan mendapat materi pengetahuan dan kompetensi yang mencakup tiga aspek, yaitu brain, heart dan guts. Pemimpin harus punyaguts, keberanian mengambil keputusan apa pun risikonya. Akan tetapi, tetap harus didasarkan pengetahuan yang cukup,” paparnya. Dia menambahkan, program ISS Management and Leadership Development Program ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan SDM yang secara kontinu dan konsisten dijalankan oleh ISS Indonesia.
2.       KEPEMIMPINAN
2 Tahun Pimpin Indonesia, Ini Kelebihan Jokowi di Mata Pengusaha
Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) akan tepat memimpin Indonesia selama dua tahun pada Oktober 2016. Selama dua tahun ini, para pengusaha menganggap Jokowi tidak beruntung. Ketua‎ Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi B Sukamdani menilai kondisi ekonomi global yang dipenuhi ketidakpastian mempengaruhi kepemimpinan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dalam dua tahun ini.
"Saya lihat Pak Jokowi lagi tidak beruntung karena dia memerintah saat ekonomi terpuruk, jadi tidak bisa terlalu kelihatan dan konsolidasi internal sendiri juga lamban. Jadi, itu yang saya lihat menghambat beliau‎," kata Haryadi di Jakarta, Jumat (23/9/2016). Secara kepribadian, Haryadi menganggap Jokowi sebenarnya memiliki kinerja dan misi yang bagus. Namun, hal itu belum diteruskan oleh para birokratnya hingga ke lapangan.
Dia memberi contoh mengenai dwelling time atau waktu bongkar muat di pelabuhan. Saat awal menjabat, Jokowi sudah menginginkan untuk menurunkan angka dwelling time. Nyatanya sampai saat ini hal itu belum terwujud secara keseluruhan.
Dalam dua tahun memimpin, satu hal yang menjadi catatan positif kinerja Jokowi di mata pengusaha adalah pembangunan infrastruktur. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi salah satu kementerian yang patut mendapatkan apresiasi. "PUPR bagus, Pak Basuki menurut saya menteri yang memiliki kinerja paling bagus," ujar dia. Hanya saja yang berkaitan dengan infrastruktur yang sampai saat ini masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah, menurut Haryadi adalah soal listrik.
"Secara keseluruhan yang belum mendukung ya listrik. Listrik itu belum beres-beres sampai sekarang. Yang lain kayak pelabuhan, airport mungkin karena perhitungan agak spesifik investornya mungkin tidak banyak minat, tapi kalau listrik banyak yang mau, over malah," ujar dia. (Yas/Ahm)

3.       ORGANISASI

Organisasi Lupus Bentuk Federasi Dunia
Liputan6.com, Jakarta Memeringati Hari Lupus Sedunia, para pemimpin dari organisasi advokasi lupus meluncurkan World Lupus Federation (WLF), suatu bentuk kolaborasi baru untuk meningkatkan kualitas hidup dari lebih dari lima juta orang Orang dengan Lupus (Odapus) di seluruh dunia. "Hal yang sangat penting untuk kita menyatukan organisasi advokasi lupus di seluruh dunia untuk menyinari berbagai macam permasalahan yang mempengaruhi orang yang hidup dengan lupus,” kata Ketua dari Lupus-Europe dan anggota dari international steering committee, Kirsten Lerstrøm melalui siaran pers yang diterima Liputan6.com, Selasa (10/5/2016).
Melalui berbagai upaya yang terkoordinir dengan afiliasinya, WLF juga akan memfasilitasi organisasi advokasi lupus non-profit di seluruh dunia untuk terlibat dalam inisiatif edukasi, kesadaran dan advokasi. Menurut President dan CEO dari Lupus Foundation of America (LFA), Sandra C. Raymond, lupus hingga kini belum memperoleh pendanaan untuk riset dan juga atensi publik yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang terus meningkat dan serius ini.
"Melalui federasi ini, organisasi lupus di seluruh dunia akan bersama-sama mengatasi masalah yang memengaruhi orang dengan lupus, seperti lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mendiagnosa, kurangnya edukasi di kalangan professional medis, pengertian yang sangat kurang di masyarakat, dan rendahnya pendanaan untuk riset," katanya. The Lupus Foundation of America sendiri akan melaksanakan fungsi kesekretariatan dalam Federasi, dan bekerja untuk berdirinya Federasi ini atas nama hampir 200 organisasi lupus dari seluruh dunia.
Sedangkan International steering committee, yang merupakan leader dari organisasi lupus dari Argentina, Indonesia (Yayasan Lupus Indonesia), Australia, Kanada, Denmark, Finlandia, Italia, United Kingdom, dan Amerika Serikat, memberikan masukan untuk membuat rencana strategis untuk Federasi dan prioritas program untuk tiga tahun kedepan. Di sisi lain, Director of Lupus UK, Chris Maker mengatakan, WLF merupakan langkah awal untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit yang sulit untuk didiagnosa, sering tidak terlihat, dan tidak dapat diduga dengan membawa organisasi lupus di seluruh dunia bersama-sama.
"Saya sangat percaya, dengan bekerjasama, kita bisa menciptakan, membuat, menyamakan dan memberikan suatu pelayanan dan kepedulian kepada orang dengan lupus,” tambah President dari Lupus Association of New South Wales, Australia, Barbara Ward, Ayu Bisono. Ketua Yayasan Lupus Indonesia, Tiara Savitri juga angkat bicara. Menurutnya, lupus tidak memiliki batas. Menyerang orang dari segala bangsa, ras, etnis, jenis kelamin dan usia. Penyakit seribu wajah ini dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh, dengan cara apapun, setiap saat, bahkan sering dengan hasil yang tak terduga dan mengubah hidup.
"Badan boleh sakit, tapi jiwa, hati, pikiran kita jangan sampai ikut sakit. Mari kita dukung federasi lupus dunia dengan satu misi satu tujuan dengan hati bersih dan pikiran positif untuk lupus. Saya berharap teman-teman lupus yakin dan mampu bisa menjadi odapus yang kreatif, berkualitas dan produktif untuk dirinya dan oranglain," ujar Tiara. Data dari survei kesadaran 16 negara menunjukkan kurangnya pemahaman dan kesalahpahaman tentang lupus. Karena penyakit ini di Indonesia diperkirakan mencapai 1,5 juta orang. Dan terdata oleh Yayasan Lupus Indonesia sampai saat ini mencapai 17.286 odapus di seluruh Indonesia. Pakar Lupus Indonesia, Prof dr. Zubairi Djoerban SpPd KHOM FINASIM dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan kebanggaannya karena  Yayasan Lupus Indonesia mewakili Indonesia sebagai International Steering Comitte untuk WLF.

4.       SDM, KEPEMIMPINAN & ORGANISASI


Liputan6.com, Makassar: Mantan pemain PSM era 80-an, Danny Irawan terpilih menjadi ketua umum PSSI Sulsel periode 2014-2019 pada musprovlub PSSI Sulsel yang digelar di Hotel Asyra Makassar, Sabtu, (15/3/2014). Danny juga mencatatkan rekor baru di PSSI sebagai mantan pemain pertama yang memimpin induk organisasi tersebut. Danny terpilih memimpin PSSI Sulsel hingga 2019 secara aklamasi setelah calon lainnya yakni Mulyadi menyatakan mundur menjadi calon ketua PSSI Sulsel usai pemaparan visi misi.
Dari 36 voter, Danny didukung 31 Pengurus Cabang (pengcab) dan 11 klub. Sedangkan yang menolak pencalonan Danny hanya terdapat tiga suara dan dua pengcab yakni Jeneponto dan Perspin yang tidak hadir dalam musprovlub tersebut. Danny yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Anggaran KONI Sulsel, mengatakan jika inilah saatnya mengembalikan kejayaan sepak bola Sulsel dengan memperbaiki induk rumah para atlet sepak bola Sulsel.
"Ini saatnya Sulsel kembali menjadi sentral sepak bola Indonesia. Kita semua tahu kalau 90 persen pesepak bola nasional ada di Sulsel," ujarnya. Danny memiliki harapan agar para pemain lokal tidak lagi bermain di luar Sulsel. Itu sebabnya ia mencanangkan program kerja pemandu bakat untuk menjaring pemain U-19  sebagai kerangka tim Pra-PON dan menjalankan kompetisi lokal. "Program kerja jangka pendek sudah kami siapkan, liga tahun ini juga bisa diselenggarakan. Makanya kami ingin semua pihak ikut membantu dan bergerak bersama," katanya menambahkan.


DAFTAR PUSTAKA