SUMBER DAYA MANUSIA
Sumber daya manusia adalah orang- orang yang merancang dan menghasilkan
barang atau jasa, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan summer daya
finansial, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi. Tanpa
orangorang yang memiliki keahlian atau kompeten maka mustahil bagi organisasi
untuk mencapai tujuannya. Sumber daya manusia inilah yang membuat sumber daya
lainnya berjalan. Banyak keunggulan yang dimilki organisasi atau perusahaan,
tidak akan dapat memaksimalkan produktivitas dan laba usaha tanpa adanya
komunitas karyawan yang berkeahlian, kompeten, dan berdedikasi tinggi terhadap
organisasi atau perusahaan.
Pengertian SDM dapat dibagi menjadi dua, yaitu pengertian mikro dan
makro. Pengertian SDM secara mikro adalah individu yang bekerja dan menjadi
anggota suatu perusahaan atau institusi dan biasa disebut sebagai pegawai,
buruh, karyawan, pekerja, tenaga kerja dan lain sebagainya. Sedangkang
pengertian SDM secara makro adalah penduduk suatu negara yang sudah memasuki
usia angkatan kerja, baik yang belum bekerja maupun yang sudah bekerja. Secara
garis besar, pengertian Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja
sebagai penggerak suatu organisasi, baik institusi maupun perusahaan dan
berfungsi sebagai aset yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
Sumber daya manusia memiliki keinginan, harga diri, pikiran, hak asasi,
ingin dihormati dan lain-lain. Oleh karena itu sumber daya manusia harus
diperlakukan sama secara hatihati dan penuh kearifan. Sumber daya manusia
adalah ujung tombak pelayanan, sangat diandalkan untuk memenuhi standar mutu
yang diinginkan oleh wajib pajak dan wajib retribusi. Untuk mencapai standar
mutu tersebut, maka harus diciptakan situasi yang mendukung pelayanan yang
memuaskan wajib pajak dan wajib retribusi. Upaya-upaya manusia itu bukan
sesuatu yang statis, tetapi terus berkembang dan berubah, seirama dengan
dinamika kehidupan manusia, yang berlangsung dalam kebersamaan sebagai suatu
masyarakat.
Oleh karena itu salah satu situasi yang mendukung adalah seluruh
peraturan pengelolaan sumber daya manusia yang berdampak pada perlakuan yang
sama kepada pegawai. Pada dasarnya kebutuhan umum yang dituntut oleh manusia
terdiri dari dua macam, yaitu kebutuhan material dan kebutuhan spritual.
Pembagian kebutuhan seperti ini terlalu umum untuk dijadikan pedoman dalam
memotivasi bawahan.
KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan dipandang sangat penting karena dua hal: pertama, adanya
kenyataan bahwa penggantian pemimpin seringkali mengubah kinerja suatu unit,
instansi atau organisasi; kedua, hasil penelitian yang menunjukkan bahwa salah
satu faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan organisasi adalah
kepemimpinan, mencakup proses kepemimpinan pada setiap jenjang organisasi, kompetensi
dan tindakan pemimpin yang bersangkutan (Yukl, 1989). Kenyataan dan/atau
gagasan, serta hasil penelitian tersebut tak dapat dibantah kebenarannya. Semua
pihak maklum adanya, sehingga muncul jargon “ganti pimpinan, ganti kebijakan”,
bahkan sampai hal-hal teknis seperti ganti tata ruang kantor, ganti kursi, atau
ganti warna dinding. Demikianlah, kepemimpinan itu merupakan fenomena yang
kompleks sehingga selalu menarik untuk dikaji.
Dalam berbagai literatur, kepemimpinan dapat dikaji dari tiga sudut pandang,
yakni: (1) pendekatan sifat, atau karakteristik bawaan lahir, atau traits
approach; (2) pendekatan gaya atau tindakan dalam memimpin, atau style
approach; dan (3) pendekatan kontingensi atau contingency approach. Pada
perkembangan selanjutnya, fokus kajian lebih banyak pada cara-cara menjadi
pemimpin yang efektif, termasuk dengan mengembangkan kesadaran tentang
kapasitas spiritual untuk menjadi pemimpin profesional dan bermoral.
Pendekatan Sifat (the Traits Approach)
: Pendekatan sifat berusaha memahami kepemimpinan berdasarkan keyakinan bahwa
pemimpin yang baik memiliki “karakteristik bawaan” dari lahir, baik menyangkut
ciri fisik maupun kepribadian. Stogdill (dalam Smyth, 1989; Watkins, 1992; dan
Dunford, 1995) menyebutkan karakteristik fisik dan kepribadian pemimpin
mencakup antara lain: usia, penampilan, kelancaran berbicara, kecerdasan, enerjik,
dominan, percaya diri, ekstrovert, memiliki dorongan berprestasi, terkait
dengan kepemimpinan yang efektif.
Pendekatan Gaya (the Style Approach) : Teori
tentang gaya kepemimpinan berusaha mengkaji perilaku atau tindakan pemimpin
dalam mempengaruhi dan/atau menggerakkan para pengikutnya guna mencapai suatu
tujuan.
Pendekatan Kontingensi (the Contingency
Approach) : Sebagaimana tidak ada obat mujarab (panasea) untuk segala
penyakit; demikian pula tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang cocok untuk
segala situasi.
Pada perkembangan selanjutnya munculah teori kepemimpinan transaksional
(transactional leadership) dan transformasional (transformational leadership).
Burns (Dunford, 1995) mengemukakan bahwa “kepemimpinan transaksional dicirikan
dengan perancangan tujuan-tujuan tugas, Udik Budi Wibowo: Teori Kepemimpinan
(BKD Kota Yogyakarta, 14 Juni 2011) | 12 penyediaan sumberdaya untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut, dan penghargaan terhadap kinerja”. Dalam hal ini
Gibson, Ivancevich, dan Donnelly, 2000) menambahkan, bahwa dalam membantu
bawahan mengindentifikasi apa yang harus dikerjakan, pemimpin selalu
mempertimbangkan konsep diri dan kebutuhan para bawahan terhadap penghargaan.
ORGANISASI
Organisasi merupakan pengelompokan orang-orang ke dalam aktivitas
kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, sedangkan
pengorganisasian adalah aktivitas orang-orang dalam mengelompokan, menyusun dan
mengatur berbagai macam pekerjaan yang perlu diselenggarakan untuk mencapai
tujuan pendidikan dalam (Henry Fayol, 1974). Organisasi merupakan penugasan
orang-orang ke dalam fungsi pekerjaan yang harus dilakukan agar terjadi
aktivitas kerjasama dalam mencapai tujuan. Sedangkan pengorganisasian merupakan
penyusunan dan pengelompokan bermacam-macam pekerjaan berdasarkan jenis
pekerjaan, urutan sifat dan fungsi pekerjaan, waktu dan kecepatan (Griffin:
1959).
Dari pengertian teori dan
organisasi maka dapat dipahami bahwa definisi teori organisasi berfungsi
menjelaskan kegiatan dan dinamika kerjasama organisasi dan memberikan tuntunan
dalam pengambilan keputusan berdasarkan prediksi akibat pengambilan keputusan
tersebut. Menurut Lubis dan Husaini (1987) bahwa teori organisasi adalah
sekumpulan ilmu pengetahuan yang membicaraan mekanisme kerjasama dua orang atau
lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Teori
organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap
individu. Hakekat kelompok dalam individu untuk mencapai tujuan beserta
cara-cara yang ditempuh dengan menggunakan teori yang dapat menerangkan tingkah
laku, terutama motivasi, individu dalam proses kerjasama.
Teori motivasi oleh Abraham Maslow mengemukakan adanya tingkatan
kebutuhan manusia; kebutuhan fisiologikal (sandang, pangan, papan), kebutuhan
akan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan
akan aktualisasi diri. Kebutuhan ini bersifat hierarkis artinya apabila
kebutuhan pokok telah relative terpenuhi maka manusia akan mulai memikirkan
kebutuhan lainnya yang lebih tinggi.
Teori dua faktor mengasumsikan bahwa ada dua faktor yang perlu
diperhatikan dalam motivasi, yaitu; faktor pemuas dan faktor lingkungan. Factor
pemuas meliputi prestasi, pengakuan akan hasil, pekerjaan yang menarik,
tanggung jawab dan perasaan maju dan berkembang. Factor lingkungan meliputi
kebijakan organisasi, supervise, kondisi kerja, hubungan 9 antar manusia, uang,
status dan rasa aman. Faktor lingkungan merupakan syarat tercapainya perasaan
puas walaupun tidak terjadi dengan sendirinya.
Teori X berasumsi bahwa pada dasarnya manusia lebih senang diawasi, tidak
senang menerima tanggung jawab, malas dan selalu ingin aman saja, motivasi
kerja yang utama adalah uang. Manusia mau bekerja karena ada insentif atau
hukuman. Teori Y sebaliknya, menyatakan bahwa pada dasarnya manusia suka
bekerja, kreatif dan bertanggung jawab. Teori ekspektasi mendasarkan pada dua
asumsi (a) manusia meletakan nilai pada suatu yang diharapkan, karena itu
mempunyai preferensi; (b) perlu dipertimbangkan keyakinan manusia bahwa yang
dikerjakan akan memberikan sumbangan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
Teori prestasi menyatakan bahwa pada dasarnya motivasi seseorang
ditentukan oleh tiga kebutuhan yaitu; kekuasan (need for power), afiliasi (need
for affiliation) dan keberhasilan (need for achievement) N-Ach. Ciri orang yang
mempunyai N-Ach yang tinggi adalah kesediaan untuk memikul tanggung jawab,
berani mengambil resiko, kesediaan mencari informasi untuk mengukur
kemajuannya, kepuasan akan apa yang dikerjakan.
Teori organisasi adalah disiplin ilmu yang mempelajari struktur dan
desain organisasi. Teori organisasi menunjuk aspek-aspek deskriptif maupun
perspektif dari disiplin ilmu tersebut. Teori organisasi menjelaskan bagaimana
organisasi sebenarnya distruktur dan menawarkan tentang bagaimana organisasi
bisa dikonstruksi guna meningkatkan keefektifan organisasi (Stephen P. Robbins,
1994).
KAITAN ANTARA SDM, KEPEMIMPINAN &
ORGANISASI
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah potensi manusiawi sebagai penggerak
organisasi dalam mewujudkan eksistensinya. Oleh karena itu, seorang pemimpin
ataupun orang – orang yang berada dalam suatu organisasi dapat dikatakan
sebagai sumber daya manusia. Dalam kenyataannya para pemimpin dapat
mempengaruhi moral dan kepuasan kerja, keamanan, kwalitas kehidupan kerja dan
terutama tingkat prestasi suatu organisasi. Para pemimpin juga memainkan
paranan kritis dalam membantu kelompok, organisasi atau masyarakat untuk
mencapai tujuan mereka. Bila organisasi dapat mengidentifikasikan
kualitas–kualitas yang berhubungan dengan kepemimpinan, kemampuan untuk
menseleksi pemimpin-pemimpin efektif akan meningkat. Dan bila organisasi dapat
mengidentifikasikan perilaku dan teknik-teknik kepemimpinan efektif, akan
dicapai pengembangan efektifitas personalis dalam organisasi.
CONTOH DI INDONESIA
1.
SUMBER DAYA MANUSIA
Dorong Kualitas SDM, Perusahaan Alih Daya Ini Gandeng 3 Sekolah
Liputan6.com, Jakarta - PT
ISS Indonesia menjalin kerja sama dengan tiga sekolah bisnis di Indonesia dalam
sebuah program yang diberi nama ISS Management and Leadership Development
Program. ISS mengharapkan dengan kerja sama ini bisa meningkatkan kualitas
dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat manajer. Kerja sama dengan
ketiga sekolah bisnis tersebut ditandai dengan acara penandatanganan MOU antara
ISS Indonesia dengan Prasetya Mulya Business School, SBM Institut Teknologi
Bandung, dan BINUS Business School.
“Program ini diperuntukkan untuk tingkat manajer dengan tujuan mereka
mampu memimpin dengan penuh integritas, cepat bertindak dan mampu ambil
keputusan sendiri,” tegas Presiden Direktur ISS Indonesia, Elisa
Lumbantoruan. Elisa melanjutkan, SDM menjadi kunci dalam keberhasilan
perusahaan untuk memberikan layanan yang berkualitas yang pada akhirnya
memberikan kepuasan pada pelanggan atau klien. “Setiap karyawan ISS diharapkan
bertansformasi menjadi Great Performer, yang dapat memberikan pelayanan terbaik
melampaui ekpektasi klien,” tukas Elisa.
Sementara, Executive Dean and Provost BINUS Business School Firdaus
Alamsjah mengatakan, pemimpin tidak cukup hanya memiliki kapasitas intelektual.
Pemimpin juga harus punya sifat yang bagus dan berani mengambil risiko. “Ada
tiga hal. Panutan bagi bawahan dan perusahaan, pendorong ke arah kemajuan tanpa
putus asa, dan kreatif dalam mencari solusi yang harus menjadi karakteristik
kolektif pemimpin pada sebuah proses transformasi,” ucapnya.
Menurut Elisa, ISS Management and Leadership Development Programmenyasar
sekitar 1.000 karyawan ISS di level manajer. Untuk tahun ini, kurang lebih 150
karyawan level manajer akan mengikuti program selama kurang lebih enam bulan.“Selama
periode program, para partisipan akan mendapat materi pengetahuan dan
kompetensi yang mencakup tiga aspek, yaitu brain, heart dan guts.
Pemimpin harus punyaguts, keberanian mengambil keputusan apa pun
risikonya. Akan tetapi, tetap harus didasarkan pengetahuan yang cukup,”
paparnya. Dia menambahkan, program ISS Management and Leadership Development
Program ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan SDM yang secara kontinu
dan konsisten dijalankan oleh ISS Indonesia.
2.
KEPEMIMPINAN
2 Tahun Pimpin Indonesia, Ini Kelebihan Jokowi di Mata Pengusaha
Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo
(Jokowi) akan tepat memimpin Indonesia selama dua tahun pada Oktober 2016.
Selama dua tahun ini, para pengusaha menganggap Jokowi tidak beruntung. Ketua
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Haryadi B Sukamdani menilai kondisi
ekonomi global yang dipenuhi ketidakpastian mempengaruhi kepemimpinan
pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dalam dua tahun ini.
"Saya lihat Pak Jokowi lagi tidak beruntung
karena dia memerintah saat ekonomi terpuruk, jadi tidak bisa terlalu kelihatan
dan konsolidasi internal sendiri juga lamban. Jadi, itu yang saya lihat
menghambat beliau," kata Haryadi di Jakarta, Jumat (23/9/2016). Secara kepribadian,
Haryadi menganggap Jokowi sebenarnya memiliki kinerja dan misi yang bagus.
Namun, hal itu belum diteruskan oleh para birokratnya hingga ke lapangan.
Dia memberi contoh mengenai dwelling time atau waktu
bongkar muat di pelabuhan. Saat awal menjabat, Jokowi sudah menginginkan untuk
menurunkan angka dwelling time. Nyatanya sampai saat ini hal itu belum terwujud
secara keseluruhan.
Dalam dua tahun memimpin, satu hal yang menjadi
catatan positif kinerja Jokowi di mata pengusaha adalah pembangunan
infrastruktur. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menjadi
salah satu kementerian yang patut mendapatkan apresiasi. "PUPR bagus, Pak
Basuki menurut saya menteri yang memiliki kinerja paling bagus," ujar dia.
Hanya saja yang berkaitan dengan infrastruktur yang sampai saat ini masih menjadi
pekerjaan rumah pemerintah, menurut Haryadi adalah soal listrik.
"Secara keseluruhan yang belum mendukung ya
listrik. Listrik itu belum beres-beres sampai sekarang. Yang lain kayak
pelabuhan, airport mungkin karena perhitungan agak spesifik investornya mungkin
tidak banyak minat, tapi kalau listrik banyak yang mau, over malah," ujar
dia. (Yas/Ahm)
3.
ORGANISASI
Organisasi
Lupus Bentuk Federasi Dunia
Liputan6.com, Jakarta Memeringati Hari Lupus Sedunia, para
pemimpin dari organisasi advokasi lupus meluncurkan World Lupus Federation
(WLF), suatu bentuk kolaborasi baru untuk meningkatkan kualitas hidup dari
lebih dari lima juta orang Orang dengan Lupus (Odapus) di seluruh dunia. "Hal
yang sangat penting untuk kita menyatukan organisasi advokasi lupus di seluruh
dunia untuk menyinari berbagai macam permasalahan yang mempengaruhi orang yang
hidup dengan lupus,” kata Ketua dari Lupus-Europe dan anggota dari
international steering committee, Kirsten Lerstrøm melalui siaran pers yang
diterima Liputan6.com, Selasa (10/5/2016).
Melalui berbagai upaya yang terkoordinir dengan afiliasinya,
WLF juga akan memfasilitasi organisasi advokasi lupus non-profit di seluruh
dunia untuk terlibat dalam inisiatif edukasi, kesadaran dan advokasi. Menurut
President dan CEO dari Lupus Foundation of America (LFA), Sandra C. Raymond,
lupus hingga kini belum memperoleh pendanaan untuk riset dan juga atensi publik
yang diperlukan untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang terus meningkat dan
serius ini.
"Melalui federasi ini, organisasi lupus di seluruh dunia
akan bersama-sama mengatasi masalah yang memengaruhi orang dengan lupus,
seperti lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mendiagnosa, kurangnya edukasi di
kalangan professional medis, pengertian yang sangat kurang di masyarakat, dan
rendahnya pendanaan untuk riset," katanya. The Lupus Foundation of America
sendiri akan melaksanakan fungsi kesekretariatan dalam Federasi, dan bekerja
untuk berdirinya Federasi ini atas nama hampir 200 organisasi lupus dari
seluruh dunia.
Sedangkan International steering committee, yang merupakan
leader dari organisasi lupus dari Argentina, Indonesia (Yayasan Lupus Indonesia),
Australia, Kanada, Denmark, Finlandia, Italia, United Kingdom, dan Amerika
Serikat, memberikan masukan untuk membuat rencana strategis untuk Federasi dan
prioritas program untuk tiga tahun kedepan. Di sisi lain, Director of Lupus UK,
Chris Maker mengatakan, WLF merupakan langkah awal untuk meningkatkan kesadaran
akan penyakit yang sulit untuk didiagnosa, sering tidak terlihat, dan tidak
dapat diduga dengan membawa organisasi lupus di seluruh dunia bersama-sama.
"Saya sangat percaya, dengan bekerjasama, kita bisa
menciptakan, membuat, menyamakan dan memberikan suatu pelayanan dan kepedulian
kepada orang dengan lupus,” tambah President dari Lupus Association of New
South Wales, Australia, Barbara Ward, Ayu Bisono. Ketua Yayasan Lupus
Indonesia, Tiara Savitri juga angkat bicara. Menurutnya, lupus tidak memiliki
batas. Menyerang orang dari segala bangsa, ras, etnis, jenis kelamin dan usia.
Penyakit seribu wajah ini dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh, dengan
cara apapun, setiap saat, bahkan sering dengan hasil yang tak terduga dan
mengubah hidup.
"Badan boleh sakit, tapi jiwa, hati, pikiran kita jangan
sampai ikut sakit. Mari kita dukung federasi lupus dunia dengan satu misi satu
tujuan dengan hati bersih dan pikiran positif untuk lupus. Saya berharap
teman-teman lupus yakin dan mampu bisa menjadi odapus yang kreatif, berkualitas
dan produktif untuk dirinya dan oranglain," ujar Tiara. Data dari survei
kesadaran 16 negara menunjukkan kurangnya pemahaman dan kesalahpahaman tentang
lupus. Karena penyakit ini di Indonesia diperkirakan mencapai 1,5 juta orang.
Dan terdata oleh Yayasan Lupus Indonesia sampai saat ini mencapai 17.286 odapus
di seluruh Indonesia. Pakar Lupus Indonesia, Prof dr. Zubairi Djoerban SpPd
KHOM FINASIM dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan kebanggaannya
karena Yayasan Lupus Indonesia mewakili
Indonesia sebagai International Steering Comitte untuk WLF.
4.
SDM, KEPEMIMPINAN & ORGANISASI
Liputan6.com, Makassar: Mantan pemain PSM era 80-an, Danny
Irawan terpilih menjadi ketua umum PSSI Sulsel periode 2014-2019 pada
musprovlub PSSI Sulsel yang digelar di Hotel Asyra Makassar, Sabtu,
(15/3/2014). Danny juga mencatatkan rekor baru di PSSI sebagai mantan pemain
pertama yang memimpin induk organisasi tersebut. Danny terpilih memimpin PSSI
Sulsel hingga 2019 secara aklamasi setelah calon lainnya yakni Mulyadi
menyatakan mundur menjadi calon ketua PSSI Sulsel usai pemaparan visi misi.
Dari 36 voter, Danny didukung 31 Pengurus Cabang (pengcab)
dan 11 klub. Sedangkan yang menolak pencalonan Danny hanya terdapat tiga suara
dan dua pengcab yakni Jeneponto dan Perspin yang tidak hadir dalam musprovlub
tersebut. Danny yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Anggaran KONI Sulsel,
mengatakan jika inilah saatnya mengembalikan kejayaan sepak bola Sulsel dengan
memperbaiki induk rumah para atlet sepak bola Sulsel.
"Ini saatnya Sulsel kembali menjadi sentral sepak bola
Indonesia. Kita semua tahu kalau 90 persen pesepak bola nasional ada di
Sulsel," ujarnya. Danny memiliki harapan agar para pemain lokal tidak lagi
bermain di luar Sulsel. Itu sebabnya ia mencanangkan program kerja pemandu
bakat untuk menjaring pemain U-19
sebagai kerangka tim Pra-PON dan menjalankan kompetisi lokal. "Program
kerja jangka pendek sudah kami siapkan, liga tahun ini juga bisa
diselenggarakan. Makanya kami ingin semua pihak ikut membantu dan bergerak
bersama," katanya menambahkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar