Video yang saya ambil berjudul Psychoanalytic Therapy Demonstration dengan proses sebagai berikut :
1. Proses Awal
Dalam cuplikan tersebut, terlihat pasien berbaring membelakangi terapis agar perhatian klien tidak teralihkan pada saat asosiasinya mengalir bebas. Dalam cuplikan tersebut juga terlihat bahwa permasalahan yang dimiliki oleh pasien yaitu masalah dengan suaminya yang tidak ingin memiliki anak.
2. Proses Katarsis
Dalam cuplikan diatas, terjadi pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lampau dan pelepasan emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi traumatis masa lalu, yang kemudian dikenal dengan katarsis. Pasien mengatakan hal – hal yang terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh suami pasien dimana pasien merasakan perubahan perilaku pada suaminya seperti selalu pulang malam, tidak pernah menelepon padahal pasien tidak menyalahkan suaminya mengenai hal anak tetapi ia hanya merasa depresi karena sangat ingin memiliki seorang anak namun sang suami tidak mau membicarakannya.
3. Proses penggalian informasi
Dalam cuplikan tersebut, pasien mengatakan bahwa ia mengalami mimpi buruk dan terapis meminta pasien untuk menceritakan mimpi buruknya tersebut. Dalam mimpinya, pasien mengatakan berada dalam sebuah taman dan ia memiliki anak di dalam stroller yang ia dorong kemudian ia bertemu seorang wanita yang berteriak pada pasien bahwa pasien mengalami gangguan kejiwaan dan ketika ada seorang pria menghampiri stroller bayi milik pasien, ternyata bayi yang ada di dalam stroller adalah boneka.
4. Proses interpetasi
Dalam cuplikan diatas, setelah pasien selesai mengeluarkan asosiasinya secara bebas, terapis mulai menginterpretasikan hal – hal maupun mimpi buruk yang sudah diceritakan pasien. Terapis juga mengatakan bahwa mungkin sang suami juga mengalami mimpi buruk seperti yang dialami pasien tetapi tidak bisa menceritakannya. Kemudian, terapis memberika options atau pilihan yang dapat ditentukan sendiri oleh pasien.
1. Proses Awal
Dalam cuplikan tersebut, terlihat pasien berbaring membelakangi terapis agar perhatian klien tidak teralihkan pada saat asosiasinya mengalir bebas. Dalam cuplikan tersebut juga terlihat bahwa permasalahan yang dimiliki oleh pasien yaitu masalah dengan suaminya yang tidak ingin memiliki anak.
2. Proses Katarsis
Dalam cuplikan diatas, terjadi pemanggilan kembali pengalaman-pengalaman masa lampau dan pelepasan emosi-emosi yang berkaitan dengan situasi traumatis masa lalu, yang kemudian dikenal dengan katarsis. Pasien mengatakan hal – hal yang terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh suami pasien dimana pasien merasakan perubahan perilaku pada suaminya seperti selalu pulang malam, tidak pernah menelepon padahal pasien tidak menyalahkan suaminya mengenai hal anak tetapi ia hanya merasa depresi karena sangat ingin memiliki seorang anak namun sang suami tidak mau membicarakannya.
3. Proses penggalian informasi
Dalam cuplikan tersebut, pasien mengatakan bahwa ia mengalami mimpi buruk dan terapis meminta pasien untuk menceritakan mimpi buruknya tersebut. Dalam mimpinya, pasien mengatakan berada dalam sebuah taman dan ia memiliki anak di dalam stroller yang ia dorong kemudian ia bertemu seorang wanita yang berteriak pada pasien bahwa pasien mengalami gangguan kejiwaan dan ketika ada seorang pria menghampiri stroller bayi milik pasien, ternyata bayi yang ada di dalam stroller adalah boneka.
4. Proses interpetasi
Dalam cuplikan diatas, setelah pasien selesai mengeluarkan asosiasinya secara bebas, terapis mulai menginterpretasikan hal – hal maupun mimpi buruk yang sudah diceritakan pasien. Terapis juga mengatakan bahwa mungkin sang suami juga mengalami mimpi buruk seperti yang dialami pasien tetapi tidak bisa menceritakannya. Kemudian, terapis memberika options atau pilihan yang dapat ditentukan sendiri oleh pasien.
DAFTAR PUSTAKA
elearning.gunadarma.ac.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar