"Heaven On Earth"
Penerbit : Gagas Media
Tahun Terbit : 2011
Pengarang : Kaka HY
Tahun Terbit : 2011
Pengarang : Kaka HY
RESENSI
Novel ini menceritakan tentang seorang anak remaja yang memiliki orang tua tunggal yang diharuskan menjaga adiknya seorang diri disaat ibunya bekerja untuk menghidupi kehidupan mereka. Anak remaja tersebut adalah Carla. Ayahnya yang bekerja sebagai supir travel baru saja meninggal, sehingga Bundanya harus berperan sebagai seorang Ayah yang harus mencari nafkah, Hal tersebut menuntut Carla untuk berperan sebagai siswa yang merangkap menjadi seorang ibu yang dibebani dengan pekerjaan merawat adiknya yang bernama Alon yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak.
Masa remajanya sulit untuk dijalani dengan sewajarnya karena harus mengurus Alon setiap saat. Kisah percintaan semasa SMA-nya pun gagal akibat Alon selalu menjadi 'penghancur utama' kisah cintanya dengan pria yang bernama Naga. Ekskul musik yang digelutinya pun terancam runyam karena Alon selalu 'ribut' sehingga membuat Carla tidak bisa fokus dalam kegiatan musiknya. Belum lagi Alon selalu merusak benda-benda berharga kesayangannya, salah satunya ialah miniatur gitar yang terbuat dari kaca pemberian Naga.
Hal ini membuat Carla sangat membenci Alon karena ia merasa adiknya telah menggagalkan semua kehidupan remajanya. Tuntutan peran sebagai Ibu ini, membuat Carla ibarat burung kecil yang baru terbang, namun dunia telah menyuruhnya untuk belajar semua hal dalam waktu singkat. Puncak konflik akhirnya terjadi ketika Carla mulai menuntut kebebasannya kepada Ibunya. Ia letih selalu menjaga Alon dan selalu di nomor duakan dibandingkan adiknya.
Sebaliknya dengan Lorent, sahabat baik Clara. Masalah yang Lorent hadapi adalah terkait perceraian kedua orang tuanya. Dalam menjalani kehidupan selepas perceraian, Lorent menjalani hidupnya di dua alam. Hari senin sampai kamis Ia tinggal dirumah Ibunya, sedangkan jumat sampai minggu ia tinggal dirumah Ayahnya. Ia melakukan hal tersebut dalam rentan waktu cukup lama. Hingga akhirnya Ia letih menjalani hidupnya yang tidak sewajarnya orang lain lakukan. Lorent pun memutuskan untuk mengakurkan kembali kedua orangtuanya dengan cara mempertemukan kembali mereka di hari ulang tahun papanya. Dengan merubah penampilan mamanya ia berharap akan bisa mengembalikan kehidupan keluarganya seperti dulu.
Tetapi tak lama setelah kejadian itu, ia mendapat kabar bahwa ayahnya akan segera menikah dengan wanita lain yang berprofesi sebagai seorang guru. Lorent sangat sedih dengan berita tersebut dan tidak setuju ayahnya menikah dengan wanita lain. Dengan berbagai cara, ia berusaha menggagalkan pernikahan ayahnya mulai dari bersikap buruk hingga merobek gaun pernikahan calon ibunya. Meskipun Lorent berusaha menggagalkan pernikahan ayahnya dengan tante Nirma, pernikahan tersebut tetap dilakukan. Lorent pun sadar dan dengan hati yang terpaksa, Lorent merelakan Papa yang dia sayanginya itu menikah dengan Tante Nirma.
Masalah yang dihadapi oleh Lorent dan Carla tak menjadi hambatan untuk persahabatan mereka, justru dari masalah tersebut persahabatan mereka menjadi lebih baik dan saling melengkapi. Novel yang menceritakan tentang kejadian percintaan ini telah menghipnotis pembaca, khususnya para remaja. Kelebihan dari novel ini adalah kata-katanya yang lebih mudah untuk dipahami sehingga pembaca dapat terbawa suasana dan kisahnya pun mengajarkan kepada kita tentang arti sebuah persahabatan dan kasih sayang.
Sedangkan kekurangannya yaitu kata-katanya yang tidak baku dan terdapat kejadian tercela yang tidak patut di contoh oleh para pembaca. Novel ini menunjukkan bahwa di balik permasalahan pasti ada jalan keluarnya. Dibalik kesedihan pasti ada kebahagiaan yang indah pada waktunya.
Kesimpulan dari cerita ini adalah bahwa hidup itu memang tidak selalu sempurna. Khususnya jika dikaitkan dengan persoalan keluarga. Dalam novel ini benar-benar di gambarkan secara detail, kondisi psikologis seorang remaja yang tidak stabil akibat konflik orangtua mereka.
Selanjutnya yang terpenting adalah kita harus menerima kondisi keluarga kita apa adanya. Kita harus mensyukurinya, karena tentu kita tak tahu apa rencana (baik) Tuhan. Apapun yang terjadi, bagaimana pun masalahnya, keluarga adalah harta termewah yang dimiliki seseorang sehingga ia harus senantiasa menjaganya.
PESAN MORAL
"Hidup memang tidak selamanya sempurna, maka bersyukurlah atas apa yang Tuhan berikan kepada kita"
"Apapun yang terjadi, bagaimana pun masalahnya, keluarga adalah harta termewah yang dimiliki seseorang sehingga ia harus senantiasa menjaganya"
"Sahabat adalah seseorang yang selalu menemani dalam suka maupun duka"
"Kapan kalian akan menyelesaikannya saat itulah kalian akan menuntaskannya"
"Apapun yang terjadi, bagaimana pun masalahnya, keluarga adalah harta termewah yang dimiliki seseorang sehingga ia harus senantiasa menjaganya"
"Sahabat adalah seseorang yang selalu menemani dalam suka maupun duka"
"Kapan kalian akan menyelesaikannya saat itulah kalian akan menuntaskannya"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar